A PENELITIAN GEOGRAFI. Penelitian Geografi merupakan salah satu jenis penelitian yang berkembang saat ini dengan melakukan penelitian yang sistematis terkontrol empiris, dan penyelidikan kritis dari proposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan antara gejala alam. Penelitian disebut sistematis bila mengikuti langkah- langkah atau
10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah Kelas 10 – Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah prinsipnya harus berdasarkan apa yang ada. Tanpa dilebihkan atau dikurangi. Seperti laporan pengamatan pada umumnya dimulai dari kondisi umum. Lalu melebar dan lebih mendalam mengenai apa saja yang kamu lihat di lapangan. Tulisan nantinya tidak perlu ada penyelesaian atau kesimpulan. Hanya berdasarkan fakta di lapangan yang bisa kamu amati. Tujuan pembuatan laporan seperti ini adalah memberikan gambaran sebenarnya. Baik atau buruk tidak menjadi penilaian. Pembaca memerlukan informasi yang benar dari sumber terpercaya. Dalam penulisan nantinya tidak perlu menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami. Apalagi untuk kelas 10, bisa menggunakan bahasa baku ringan sehari-hari. Termasuk untuk obyek spesifik bisa disertai penjelasan dalam bahasa yang lebih mudah. 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang SampahDaftar Isi10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant Daftar Isi 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah 1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga 2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah 3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai 4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah 5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata 6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit 7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain 9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan 10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant mikhail-nilov Menulis laporan mengenai sampah cukup mudah. Kamu bisa mencari lokasi-lokasi yang tidak steril dan merupakan fasilitas umum. Lakukan pengamatan kemudian tentukan akan menuliskan dari sudut pandang mana. Berikut contoh penulisannya. 1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga Sampah rumah tangga paling banyak ada di area dapur. Sisa makanan, minuman, bumbu masakan, kotoran sisa proses memasak, bungkus plastik, sterofoam, kaleng, daun pembungkus. Area yang biasa ada di belakang ini sangat mudah kotor. Kotoran organik lebih mendominasi seperti sisa nasi, sisa sayur, sisa lauk, bahan makanan busuk. Sisa-sisa seperti ini menimbulkan pemandangan tidak sedap. Di Dapur ada tempat sampah untuk menampung semua sisa makanan dan bahan makanan tersebut. Meski kondisinya tertutup tetapi bau menyengat tidak sedap tetap ada. Kotoran yang tidak segera dibuang tersebut juga mengundang semut dan lalat. Kondisi semakin tidak enak dipandang saat tempat sampah berserakan karena tikus. Di malam hari saat kondisi gelap karena tidak ada lampu kecoa dan tikus masuk ke dalam tempat sampah mengais sisa makanan. Akhirnya berceceran keluar. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di atas selesai dan mudah dipahami. Tidak perlu ada penyelesaian disini sebab hanya dibutuhkan informasi sebenarnya terkait objek pengamatan. 2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah Lingkungan sekolah juga tidak luput dari sampah dan kotoran apapun jenisnya. Bagi kamu yang masih duduk di bangku sekolah akan lebih mudah mengamatinya. Untuk laporannya bisa kamu tulis seperti contoh di bawah ini. Sampah di sekolah paling banyak berupa kertas, bungkus makanan, botol minuman, sisa alat tulis yang habis. Setiap kelas memiliki tempat penampungan sementara diletakkan di sudut depan. Tapi kebanyakan diletakkan di depan kelas. Tempat penampungan berupa branjang dilapisi dengan plastik polybag. Saat membuang ke tempat penampungan utama cukup diambil plastik polybag. Kotoran didalamnya tidak akan berceceran. Sampah di lingkungan sekolah lebih kering, kebanyakan berupa anorganik yaitu yang tidak dapat langsung terurai. Tidak mengundang lalat atau binatang lain datang dan mengacak-acak. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah yang dibahas masih umum. Lebih membahas yang ada di sekitar kelas dan merupakan sisa dari aktivitas siswa atau guru. Jadi hampir tidak ditemukan bahan organik. 3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai Sungai masih dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah aneka jenis oleh masyarakat. Bungkus plastik, kardus, perabot rumah tangga yang sudah tidak terpakai, elektronik, barang-barang dari karet, hingga pakaian. Penumpukan berbagai material buangan tersebut membuat aliran sungai semakin lambat. Semua benda di atasnya menumpuk tidak dapat mengalir ke hilir karena semakin banyak. Pemandangan jadi tidak asri lagi. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah diatas merupakan kondisi yang umum tentang pemandangan sungai dari hasil pengamatan. Bisa dilanjutkan dengan permasalahan nyata di lapangan, seperti di bawah ini. Air sungai seharusnya jernih, atau kecoklatan karena kandungan material lumpur alami. Tetapi tidak demikian adanya karena adanya tumpukan berbagai material di atasnya. Sungai justru menyerupai daratan karena airnya tidak tampak lagi. Semula material buangan masyarakat di aliran sungai bisa menepi seiring aliran air. Tapi kini bahkan di tengah permukaannya tertutupi. Selain pemandangan yang tidak asri bau menyengat tidak dapat dihindari. Sungai yang tidak bersih seperti ini jadi sumber penyebab penyakit seperti demam berdarah. Sebab jadi tempat hidup nyamuk yang bisa menularkan penyakit dari satu orang ke orang lain. Selain itu menyebabkan air tanah di sekitar tercemar limbah. Limbah di sungai lama-kelamaan larut terutama wadah mengandung bahan kimia. Pada akhirnya akan masuk ke dalam tanah dan mencemari sumur sekitar. 4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah Tempat ibadah seharusnya terjaga kebersihannya setiap waktu. Nyatanya masih juga terdapat sampah meski jumlahnya tidak banyak dan mengganggu. Beruntungnya kotoran di tempat ibadah mudah dibersihkan. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah bisa dijabarkan lebih detail. Secara umum jarang terdapat material buangan dari jamaah karena sadar etika. Namun pasti ada yang perlu diperbaiki terkait kebersihannya, berikut lanjutannya. Jamaah biasa membuang sampah seperti cup air minum pada tempat yang sudah disediakan di area luar. Bungkus makanan atau snack yang dibawa sendiri juga diperlakukan sama, yaitu langsung dibuang pada tempatnya. Untuk di masjid area paling sering kotor adalah tempat TPA atau tempat mengaji anak-anak. Kotoran berupa bekas kapur, kertas, alat tulis yang berserakan, pensil warna, bungkus makanan ringan. Kondisi ini tidak berlangsung lama sebab setelah selesai langsung dibersihkan kembali. Sehingga tetap bersih, rapi dan tidak bau saat digunakan kembali untuk ibadah. Kondisi serupa di tempat ibadah agama lain seperti gereja, vihara dan pura. Tujuan utama orang mendatangi tempat ibadah adalah untuk melaksanakan kegiatan religi. Fokus pada setiap prosesi ibadah, tidak sambil makan atau minum. 5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata Fasilitas umum seperti tempat wisata pasti bermasalah dengan sampah. Pengunjung banyak yang belum sadar untuk buang sampah pada tempatnya. Ini tampak pada banyaknya kotoran di jalanan dan spot-spot penting. Kebiasaan buang bungkus makanan dan botol minuman sembarangan masih belum dapat dihilangkan. Jauh dari lokasi tong sampah jadi salah satu alasannya. Padahal bisa saja dibawa sementara kemudian dibuang saat menemukan tempat penampungan yang disediakan. Di kebun binatang banyak terdapat bungkus makanan plastik yang diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Kotoran tersebut mengganggu pemandangan dan tidak langsung ditangani sebab petugas kebersihan bekerja di pagi hari. Bukan satu dua pengunjung saja yang melakukan hal kurang etis tersebut. Akibatnya seperti tempat wisata tidak pernah mendapat perawatan memadai terkait dengan masalah kebersihan. Belum lagi beberapa sampah menyebabkan bau karena berasal dari makanan dan minuman basi. Ini mengundang datangnya lalat dan larva pemakan sisa makanan. Pemandangan yang mengurangi nilai estetika tempat wisata tentunya. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata di atas berdasarkan pengamatan. Lebih bersifat negatif sesuai kondisi tidak menyenangkan sesungguhnya. Dan kamu tidak perlu membuat kesimpulan dari permasalahan yang ada. 6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit Rumah sakit sumber limbah medis berbahaya. Seperti botol bekas obat injeksi, bekas infus, selang infus, bekas alat transfusi dan masih banyak lagi. Ada yang berbahan plastik, kaca, karet, kasa, kapas. Ada juga bekas perlengkapan pribadi pasien. Sumber pertama yang bisa dilihat jelas tentu saja dari kamar pasien. Tisu, bekas bungkus makanan dan minuman, kapas. Di bagian tindakan lebih beragam seperti bekas jarum suntik, botol obat, bungkus obat dari alumunium foil, kapas, dan sebagainya. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit bisa dikembangkan lagi. Pengamatan bisa meluas tidak hanya satu bagian. Kamu bisa mengambil lebih banyak unit yang ada. Limbah medis yang dihasilkan dalam jumlah banyak setiap hari ini sudah memiliki standar pengelolaan. Rumah sakit harus dalam kondisi bersih karena fungsinya untuk membantu pengobatan dan perawatan pasien. Maka setiap sampah selalu dikumpulkan tiap pagi dan sore oleh petugas. Dimasukkan dalam polybag tertutup langsung dibawa ke tempat penampungan dan pengolahan lanjutan. Rumah sakit sudah memiliki unit khusus pengolahan limbah sehingga aman bagi lingkungan. Sementara ditampung di ruang khusus. Kemudian untuk limbang yang tidak dapat didaur ulang sendiri dan perlu dimusnahkan akan diambil oleh vendor. Rumah sakit sudah memiliki kerjasama dengan unit pengolahan limbah dari perusahaan lain. 7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan Jalan kompleks sekitar perumahan sulit sekali bersih dari sampah. Apa saja jenisnya bisa organik bisa anorganik. Baik berasal dari warga sekitar atau orang lain pengguna jalan. Selain itu juga daun kering dari pohon-pohon besar menambah kondisi makin tampak kotor. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah meski singkat namun sudah mewakili. Sesuai sebagai intro dari laporan selanjutnya yang membahas secara lebih detail mengenai kondisi jalanan kotor akibat sampah, seperti di bawah ini. Setiap rumah menyediakan tong sampah untuk tempat penampungan. Harusnya ini bisa dimanfaatkan para pengguna jalan. Tetapi pengguna jalan tidak semua berjalan kaki atau bersepeda melainkan menggunakan motor atau mobil. Sehingga pada saat akan membuang limbah seperti bungkus makanan, minuman, tisu, kertas hanya dilempar keluar. Padahal jalanan bukan tempat penampungan limbah. Meski arah pembuangan ke tepi jalan tetap saja mengganggu keasrian. Jalan kompleks tidak menggunakan jasa tenaga kebersihan hanya kesadaran masyarakat sendiri untuk menyapunya. Ini dilakukan setiap pagi hari untuk membersihkan jalanan dari kotoran berupa daun kering dan limbah dari pengguna jalan. Sebenarnya kondisi ini merugikan masyarakat. Tetapi karena tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban, maka dianggap biasa. Jadi resiko bagi penghuni kompleks sekaligus tanggung jawab untuk membersihkan. Tetapi saat siang hari kondisi kembali kotor karena sebab yang sama. Beruntungnya sampah tidak mengendap dalam waktu lama sehingga tidak mengundang binatang-binatang pengurai. 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain Taman bermain juga merupakan fasilitas umum yang paling sering mudah kotor. Taman bermain milik swasta menyediakan tempat penampungan sampah di berbagai sudut. Selain itu juga ada petugas kebersihan yang rutin bekerja di pagi hari. Kenyataannya semakin siang semakin banyak pengunjung, tampak berbagai bungkus makanan berserakan. Mulai dari bahan plastik kantong, daun, kertas, sterofoam, cup dan gelas plastik. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di atas sudah masuk pada tahap permasalahan, bukan lagi umum. Selanjutnya lengkapi dengan permasalahan yang lebih rumit. Dan tetap tanpa kesimpulan karena hanya merupakan laporan. Tempat wisata adalah lokasi bersantai, kadang juga berfoto untuk update sosial media. Karena kondisinya tidak bersih dan rapi maka hasil foto tidak maksimal dan kurang estetik. Ini merugikan pengunjung, mengurangi kenyamanan. Belum lagi munculnya bau, datangnya lalat dan serangga pengurai. Namun kondisi ini seperti sudah dianggap wajar. Sebab tidak mungkin menegur satu persatu orang yang membuang sampah sembarangan. Selain buang sampah di jalan, pengunjung juga sering tidak dapat membedakan mana organik mana anorganik. Terbukti di tong sampah yang sudah ditandai masih tidak terpisah antara keduanya. Bercampur jadi satu antara limbah-limbah organik dan non-organik. 9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan Pusat perbelanjaan tradisional tidak bisa dihindarkan dari yang namanya kotor, becek, sampah dan bau. Pengelola pasar sudah menyediakan bak khusus untuk menampung semua limbah tetapi masih saja banyak yang berceceran. Kondisi ini sudah melekat sebagai image pasar tradisional. Paling banyak adalah limbah dari buah-buahan, sayur-sayuran yang sudah busuk dan jatuh ke lantai. Bau tidak sedap sudah pasti mengganggu. Belum lagi binatang pengurai yang datang seperti larva, kecoa, lalat buah, tikus. Semakin membuat pemandangan tidak sedap. Limbah baru dibersihkan pagi hari atau menunggu waktu piket petugas. Dengan kata lain suasana dan pemandangan kotor akan berlangsung lama. Tidak heran jika banyak orang terutama anak kecil tidak betah lama-lama di dalam pasar. Berbeda kondisinya dengan pusat perbelanjaan modern. Suasana lebih bersih karena dikondisikan demikian supaya pengunjung nyaman. Tidak terlihat sampah berserakan di dalam ruangan. Sudah disediakan bak sampah di berbagai sudut ruangan. Kondisi lantai bersih dan ruang ber-AC menyebabkan pengunjung sungkan untuk buang sampah sembarangan. Selain itu juga diberlakukan larangan makan dan minum sambil jalan di area pusat perbelanjaan. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah diatas merupakan ulasan fakta lapangan dari 2 macam tempat. Satu merupakan fasilitas tradisional dengan peraturan yang tidak ketat. Satu lagi fasilitas modern dengan pengelolaan maksimal dalam hal kebersihan. 10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant Restoran cepat saji lebih tertib masalah sampah. Sudah disediakan cabinet sendiri khusus untuk membuang sisa-sisa makanan dan bungkusnya. Tidak ada petugas membuang sampah dan merapikan tempat makan. Pengunjung secara mandiri akan merapikan meja dan membuang sisa makanan beserta bungkusnya pada cabinet yang sudah disediakan. Restoran cepat saji sudah sangat teratur dan ideal sebagai tempat makan, bahkan tidak ada bekas puntung rokok di meja pengunjung. Sedikit berbeda dengan restaurant tradisional atau warung-warung makan. Sisa makanan tidak dirapikan oleh pengunjung. Melainkan dibiarkan dan ditinggal saja di meja tempat makan sebelumnya. Sisa nasi, sayur, lauk, minuman tidak habis, tisu semua dibiarkan di atas meja. Sangat tidak estetik. Namun ini sudah jadi kebiasaan pengunjung warung dan dianggap wajar. Pemilik warung juga tidak merasa keberatan. Sangat bertolak belakang antara restoran cepat saji dan warung tradisional. Perbedaan keduanya bisa kamu jadikan pembanding dalam pengamatan. Selanjutnya bisa ditulis seperti contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah yang sudah ada. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
Contohteks laporan hasil observasi sampah definisi umum sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Laporan hasil penelitian geografi. Memang tidak mudah untuk memecahkan masalah tentang sampah.
Penelitian Tentang Sampah Kualitatif Kuantitatif Penelitian Relevan Terdahulu Proposal Penelitian Skripsi Tesis Disertasi Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Di bawah ini adalah sejumlah Penelitian Tentang Sampah yang diambil dari beberapa kampus di Indonesia. Penelitian tersebut menggunakan berbagai macam metode dan pendekatan penelitian, sehingga untuk kamu yang sedang mencari informasi tentang penelitian dengan tema serupa punya banyak pandangan. Kumpulan Penelitian Tentang Sampah, sangat bermanfaat sebagai sumber penulisan “penelitian relevan” atau penelitian terdahulu yang ada dalam proposal penelitian, agar penelitian yang akan dilakukan dapat menemukan hasil penelitian terbaru. Analisis Potensi Nilai Ekonomi Sampah Perumahan Kota Pontianak Dalam abstraksi terdapat informasi ini Pengelolaan sampah di Kota Pontianak masih menerapkan paradigma lama dimana sistem yang dilakukan adalah pengangkutan, pengumpulan, dan pembuangan di Tempat Pemrosesan Akhir TPA. Penerapan paradigma lama tersebut membuat penanganan sampah yang dilakukan kurang efisien. Sampah yang diangkut, dikumpulkan dan dibuang di TPA masih memiliki nilai ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis timbulan dan komposisi sampah Perumahan di Kota Pontianak serta menganalisis potensi dan nilai ekonomi sampah Perumahan di Kota Pontianak. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 delapan hari berturut-turut sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Hasil berat sampah dari tiap komposisi sampah kemudian dikonversi dengan nilai ekonomi sampah yang ditentukan oleh Bank Sampah Rosella Kota Pontianak dan sampah organik yang diolah menjadi kompos didasarkan pada nilai harga kompos yang ada di Jalan Sei Landak Timur Perumnas 4 Kota Pontianak. Total timbulan sampah Perumahan Kota Pontianak sebesar 126895,82 kg/hari atau 126,89 ton/hari. Komposisi sampah Perumahan Kota Pontianak yang memiliki persentase sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jenis sampah organik lainnya dengan presentase sebesar 63,44% dan sampah anorganik tertinggi dengan jenis sampah anorganik lainnya dengan persentase sebesar 20,43%. Persentase sampah organik jenis sampah kardus 1,21%, koran 0,54%, kertas putih 0,81%, dan kertas kulit 3,12%. Persentase sampah anorganik jenis sampah botol 3,37%, gelas plastik 1,41%, kaleng 1,11%, botol dan plastik berwarna 2,25%. Persentase B3 sebesar 2,31%. Potensi nilai ekonomi sampah Perumahan Kota Pontianak sebesar Potensi nilai ekonomi sampah tahun 2016 sebesar Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga Secara Mandiri Dalam abstraksi terdapat informasi ini Pengelolaan secara zero waste merupakan pengelolaan dengan melakukan pemilahan, pengomposan dan pengumpulan barang layak jual. Pemilahan sampah dalam rumah tangga harus didukung fasilitas pewadahan berupa tong sampah yang memadai. Tong sampah yang harus disediakan dalam rumah cukup dibagi untuk 2 jenis sampah yaitu sampah organik basah dan sampah anorganik kering. Sampah yang telah terpilah menjadi sampah basah dan kering selanjutnya dilakukan pengelolaan yaitu pengomposan dan pengumpulan sampah layak jual. Pengomposan merupakan teknik untuk mengolah sampah organik yang berupa sampah sisa makanan, sisa potongan sayur dan buah atau sampah dapur dan sampah dari sapuan halaman rumah. Jika sampah organik rumah tangga dikelola secara mandiri on site dengan cara dikomposkan maka sampah anorganik harus dikelola dengan bantuan pihak ketiga off site. Pihak ketiga yang dapat mendukung pengelolaan sampah anorganik rumah tangga adalah para pelaku USAha daur ulang informal antara lain pemulung, tukang loak, pengrajin produk daur ulang khusus untuk sampah plastik kemasan berlapis aluminium foil serta ada alternatif baru yaitu menabung sampah di bank sampah. Perancangan Sistem Pemilahan, Pengeringan Dan Pembakaran Sampah Organik Rumah Tangga Dalam abstraksi terdapat informasi ini Perancangan sistem pemilahan, pengeringan dan pembakaran sampah organik rumah-tangga yang tepat dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pemilahan sampah bertujuan memisahkan jenis sampah yang berpotensi menghasilkan emisi gas buang dan abu sisa pembakaran yang berpotensi mencemari lingkungan, seperti logam, plastik, baterai, kertas, bahan cat, ban bekas. Pengeringan sampah bertujuan untuk mengurangi volume sampah, menstabilkan, dan meningkatkan nilai-panas sampah. Variabel yang berpengaruh terhadap emisi gas buang hasil pembakaran sampah antara lain jenis sampah, nilai-panas sampah dan kelebihan udara untuk pembakaran. Tulisan ini menyajikan paparan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan dampak pemilahan sampah, pengeringan sampah, dan pembakaran sampah terhadap emisi gas buang. Hasil-hasil penelitian ini dijadikan sebagai dasar acuan dalam perancangan sistem. Perancangan Sistem Pemilahan, Pengeringan Dan Pembakaran Sampah Organik Rumah Tangga Dalam abstraksi terdapat informasi ini Perancangan sistem pemilahan, pengeringan dan pembakaran sampah organik rumah-tangga yang tepat dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pemilahan sampah bertujuan memisahkan jenis sampah yang berpotensi menghasilkan emisi gas buang dan abu sisa pembakaran yang berpotensi mencemari lingkungan, seperti logam, plastik, baterai, kertas, bahan cat, ban bekas. Pengeringan sampah bertujuan untuk mengurangi volume sampah, menstabilkan, dan meningkatkan nilai-panas sampah. Variabel yang berpengaruh terhadap emisi gas buang hasil pembakaran sampah antara lain jenis sampah, nilai-panas sampah dan kelebihan udara untuk pembakaran. Tulisan ini menyajikan paparan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan dampak pemilahan sampah, pengeringan sampah, dan pembakaran sampah terhadap emisi gas buang. Hasil-hasil penelitian ini dijadikan sebagai dasar acuan dalam perancangan sistem. Karakteristik Peningkatan Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat melalui Bank Sampah Dalam abstraksi terdapat informasi ini Sampah menjadi persoalan kompleks di kota-kota besar di Indonesia, oleh karena itu diperlukan adanya penyelesaian yang komprehensif dan terintegrasi serta didukung oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu kota besar yang mengalami permasalahan mengenai pengelolaan sampah adalah Kota Semarang. Pengelolaan sampah yang optimal membutuhkan alternatif-alternatif. Salah satu alternatif yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam menangani masalah pengelolaan sampah yaitu pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program Bank sampah. Bank Sampah Sari Asri adalah kelompok sosial di Kota Semarang yang didirikan oleh masyarakat di Kelurahan Tandang dan didukung oleh yayasan ChildFund dan KOMPASS dengan tujuan untuk keberlanjutan lingkungan yang berfokus pada penanganan masalah pengelolaan sampah khususnya sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Bank Sampah Sari Asri merupakan salah satu terobosan untuk mengurangi dampak yang merugikan dalam pengelolaan sampah yang kurang optimal. Program Bank Sampah Sari Asri terbukti sebagai salah satu upaya peningkatan pengelolaan sampah oleh masyarakat di Kelurahan Tandang. Karena didalam program bank sampah mengandung unsur konsep 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle yang mampu mengurangi volume sampah. Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat masyarakat yang tidak memahami dan melaksanakan program-program yang dicanangkan oleh Bank Sampah Sari Asri. Sistem Perancangan Tempat Sampah Logam dan Non Logam dengan menggunakan Aplikasi Inventor Dalam abstraksi terdapat informasi ini Sampah masih menjadi masalah umum yang sering dihadapi dalam lingkungan masyarakat. Di Indonesia sendiri masalah sampah masih menjadi fokus pemerintah untuk dapat dikelola dan ditangani dengan baik. Persoalan sampah yang sering muncul yaitu kebiasaan masyarakat yang masih banyak membuang sampah tidak pada tempatnya, serta pengelolaan sampah yang belum maksimal. Sehingga membuat sampah-sampah yang ada menjadi berserakan di beberapa tempat, menimbulkan bau yang sangat menyengat, bahkan menjadi pemicu terjadi nya bencana banjir. Pada penelitian ini telah dirancang sebuah tempat sampah pintar yang dapat mengukur tinggi sampah, memilah sampah logam dan logam, serta dapat memantau tinggi sampah dan memberikan notifikasi kepada petugas sampah ketika tempat sampah sudah penuh melalui aplikasi android. Pada perancangan ini, sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur tinggi sampah. Sedangkan untuk pemilahan sampah logam dan non logam menggunakan sensor infrared dan proximity. Sistem saling bekerja melalui jaringan internet menggunakan mikrokontroler NodeMcu untuk menghubungkan antara rancangan tempat sampah dengan aplikasi android yang dibuat menggunakan MIT App Inventor. Berdasarkan pengujian alat dan aplikasi yang telah dilakukan, sensor ultrasonik dapat mengukur tinggi sampah dengan persentase akurasi sebesar 94,07 % dan persentase errornya sebesar %, sensor proximity dapat mendeteksi benda logam pada jarak maksimum 3 mm, serta aplikasi tempat sampah pintar yang dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Prototipe Sistem Pengukur Ketinggian Permukaan Sampah pada Tempat Pembuangan Sementara Menggunakan Arduino dan Web Gis Dalam abstraksi terdapat informasi ini Sampah adalah limbah yang tidak digunakan lagi bisa dalam bentuk padat, cair, atau gas. Sampah membuat lingkungan tidak nyaman karena menyebabkan bau busuk. Masalah sampah menjadi kendala pada setiap kota di Indonesia. Kota pekanbaru merupakan kota memiliki masalah pengelolaan sampah, karena memiliki penduduk yang padat. Tempat pembuangan sampah tersebar di beberapa titik seperti di pasar, mall, dan pemukiman penduduk di seluruh kota. Untuk menangani sampah petugas kebersihan secara rutin mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara sekali dalam sehari. Masalah yang timbul adalah banyaknya tempat pembuangan sampah menyulitkan petugas kebersihan untuk mengendalikan dan mengontrol sampah, yang dapat mengakibatkan sampah tidak diangkut pada hari yang sama. Banyaknya tempat pembuangan sampah sementara membuat petugas tidak mengetahui tempat pembuangan sampah yang sudah penuh. Hal inilah yang mendasari penulis membuat prototipe sistem pengukuran ketinggian sampah di tempat pembuangan sementara menggunakan arduino terintegrasi dengan web gis. Tujuan pembuatan sistem untuk memberikan peringatan alarm pada petugas kebersihan tempat pembuangan sampah sementara sudah penuh. Juga untuk mengontrol kapasitas maksimum realtime tempat pembuangan sampah melalui peta secara online. Dengan berjalannya sistem ini akan membantu petugas kebersihan mengetahui lokasi sampah sudah menumpuk. Petugas akan memprioritaskan tempat pembuangan yang sudah penuh untuk diangkut ke pembuangan akhir. Perancangan Tempat Sampah Pembuka Tutup Otomatis dan Indikator Kapasitas Dalam abstraksi terdapat informasi ini Tempat sampah sudah banyak tersedia diberbagai tempat, namun masih ada sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap serta kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Untuk menyadarkan kembali masyarakat, beberapa tempat sampah dibuat semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk membuang sampah pada tempatnya. Tempat sampah yang dirancang dapat membuka penutup tempat sampah secara otomatis, akan mendeteksi sampah yang masuk dan mendeteksi kapasitas sampah ketika terisi penuh. Ketika sampah tersebut dimasukkan ke dalam tempat sampah, maka akan terdeteksi dan akan langsung mengeluarkan suara yang disimpan melalui modul MP3 yang berbunyi “Terima kasih telah membuang sampah pada tempatnya, jaga kebersihan lingkungan di sekitar Anda”. Selanjutnya, ketika sensor photodiode mendeteksi sampah yang sudah terisi penuh, data tersebut akan dikirim ke modul indikator LED melalui frekuensi radio dengan modulasi gaussian frequency shift keying GFSK. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, seluruh modul sensor, modul pemroses, modul pengirim dan modul penerima dinilai dapat bekerja dengan baik dan efektif. Sistem yang telah dibuat sedemikian rupa diharapkan dapat membantu masyarakat agar mau membuang sampah pada tempatnya. Dalam abstraksi terdapat informasi ini Berdasarakan hasil observasi diketahui bahwa mayoritas ibu-ibu Desa Keji adalah ibu rumah tangga yang menghabiskan banyak waktu di rumah, namun demikian kesadaran untuk mengelola sampah sangat rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Fasilitas pembuangan sampah dan Fasilitas pengelolaan sampah sangat minim, hanya tersedia dua tempat sampah besar untuk menampung sampah setiap harinya untuk seluruh warga. Hal ini sangat ironi mengingat Desa Keji merupakan salah satu desa menjai target sebagai Desa Wisata di Kabupaten Semarang. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah 1 peningkatan kesadaran masyarakat terutama ibu rumah tangga akan pentingnya pengeloaan sampah; 2 memberikan tambahan pengetahuan tentang edukasi pengelolaan sampah; 3 memberikan edukasi tentang penataan lingkungan melalui aplikasi Bank Sampah; 4 melakukan pendampingan mengenai administrasi pengelolaan Bank Sampah. Solusi yang ditawarkan adalah workshop, penyuluhan, dan pendampingan melalui metode Participatory Rural Appraisal PRA. Kegiatan pengabdian telah diselesaikan dengan baik, terjadi peningkatan pemahaman peserta pengabdian mengenai pemilahan sampah untuk mendapatkan harga jual sampah yang lebih tinggi, dan administrasi Bank Sampah sebagai tempat untuk penyaluran sampah yang telah dipilah dan sebagai media untuk pengelolaan keuangan dari hasil sampah. Analisis Dampak Limbah/sampah Rumah Tangga terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup Dalam abstraksi terdapat informasi ini Sampah atau limbah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Dampak limbah rumah tangga dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas udara, maka akan mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan bagi orang lain. Peraturan Rumah Tangga No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dalam mengelola limbah atau sampah rumah tangga, yang terjadi seperti mengurangi tingkat kepedulian dari lingkungan rumah tangga itu sendiri, mengurangi tempat-tempat pembuangan sampah, serta meningkatkan penegakan hukum terhadap para pelanggarnya. Beberapa cara pengelolaan sampah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan yang baik terhadap pengelolaan sampah seperti halnya daur ulang, pembakaran, persiapan, pengomposan, dan pembusukan. Note Informasi yang kamu dapatkan adalah informasi abstraksi dari penelitian tentang Sampah. Untuk Selengkapnya kamu bisa klik link atau judul dari masing-masing daftar di atas.
Contoh dari pengelolaan sampah tadi bukan hanya membantu karya ilmiah secara teori, namun secara praktik. Jika masyarakat bisa diajak bekerja sama untuk mengentaskan sampah di Bandung maka mudah sekali mengaplikasikan solusi dari hasil akhir penelitian tentang sampah. Jika dirangkum dalam bentuk poin maka tujuan studi kasus meliputi:
Agus, R. N., Oktaviyanthi, R., & Sholahudin, U. 2019. 3R Suatu Alternatif Pengolahan Sampah Rumah Tangga. Kaibon Abhinaya Jurnal Pengabdian Masyarakat, 12, 72. Agustiningsih, D., Sasongko, S. B., & Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi, 92, 64-71–71. BPS. 2019. Kecamatan Matan Hilir Selatan Dalam Angka 2019 M. . Munawir, SE ed.. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang. Hasibuan, R. 2016. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Advokasi, 0401, 42–52. Listia Rahmania, A. R. 2016. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linier Satu Variabel. JMPM Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 12, 165. Marliani, N. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sampah Anorganik Sebagai Bentuk Implementasi. Formatif, 42, 124–132. Mujahidah, Mappiratu, & Sikanna, R. 2013. Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga. Journal of Natural Science, 21, 25–34. Norival, A. 2018. Perilaku Masyarakat di Bagian Tengah Batang Ino terhadap Sampah di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Buana, 21, 262. Nugraha, A., Sutjahjo, S. H., & Amin, A. A. 2018. Analisis Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Jakarta Selatan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Journal of Natural Resources and Environmental Management, 81, 7–14. Penny, L., H. Untung, B., Rizmi, Y., & Daniel, I. 2012. Kajian Perilaku Masyarakat Membuang Sampah di Bantaran Sungai Martapura Terhadap Lingkungan Perairan. EnviroScienteae, 83, 117–126. Putra, A. S. 2014. Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi Ruas Sungai Pulau Kemaro Sampai Dengan Muara Sungai Komering. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 23, 603–609. Putra, H. P., Taufiq, A. R., & Juliani, A. 2013. Studi Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Keluarga terhadap Sikap dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan, 52, 91–101. Putra, T. P., Adyatma, S., & Normelani, E. 2016. Analisis Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Martapura Dalam Aktivitas Membuang Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat. Jurnal Pendidikan Geografi, 36, 23–35. Ririn Setyowati, S. A. M. 2013. Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Plastik. Kesmas National Public Health Journal, 712, 562. Riswan, Sunoko, H. R., & Hadiyanto, A. 2011. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN. Jurnal Ilmu Lingkungan, 91, 31–39. Sahwan, F., Wahyono, S., & Suryanto, F. 2016. Kualitas Kompos Sampah Rumah Tangga Yang Dibuat Dengan Menggunakan ”Komposter” Aerobik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 123, 233. Sari, P. N. 2016. ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADAT DI KECAMATAN BANUHAMPU KABUPATEN AGAM. Kesehatan Masyarakat Andalas, 102, 157–165. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta. Sugiyono. 2017. metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta. Sulistyowati, R., & Wibowo, D. A. 2012. RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM Pleourotus ostreatus AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DAN LAMA PENGOMPOSAN JERAMI SEBAGAI MEDIA TANAM. JURNAL ILMU LINGKUNGAN, 102, 70–75. Susanti, E. Y., Adhi, S., & Manar, D. G. 2014. Analisis Faktor Penghambat Penerapan Kebijakan Sanitary Landfill di TPA Jatibarang Semarang Sesuai Dengan Undang-Undang Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Diponegoro Journal of Social and Political Science, 10, 1–10. Usman, S. 2016. STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 53, 349–359. Widiarti, I. W. 2012. Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga Secara Mandiri. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 42, 101–113. Widodo, S. A. 2013. Analisis Kesalahan Dalam Pemecahan Masalah Divergensi Tipe Membuktikan Pada Mahasiswa Matematika. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 462, 106–113. [email protected] Yudhistirani, S. A., Syaufina, L., & Mulatsih, S. 2015. Desain Sistem Pengelolaan Sampah Melalui Pemilahan Sampah Organik Dan Anorganik Berdasarkan Persepsi Ibu - Ibu Rumah Tangga. Jurnal Konversi, 42, 29–42. Yuwono, T., Supanggih, M., & Ferdiani, R. D. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Polya. Jurnal Tadris Matematika, 12, 137–144.
MAKALAHPENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI. Download Laporan Penelitian Geografi Tentang Sampah PDF 1300 MB - SamPDF Unduh Laporan Penelitian Geografi Tentang Sampah PDF secara gratis di SamPDF. Contoh proposal skripsi ekonomi manajemen kami share untuk Anda sebagai salah satu bahan penelitian.
LAPORAN CARA PENGOLAHAN SAMPAH PADAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP Sebagai Syarat Tugas Mata Kuliah Studium General Oleh Muhammad Arief Bachri NIM 117090008 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS SAINS INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM 2013 / 2014 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor penyebab rusaknya lingkungan hidup yang hingga saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah. Sampah-sampah tersebut diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja disuatu tempat yang sudah disediakan tanpa ditindak lebih lanjut lagi. Hal tersebut tentunya akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakin dikemudian hari. Dalam beberapa laporan, terungkap jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan terus naik sebesar 70% tahun ini hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton pertahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di negara berkembang. Di Indonesia, data Bank Dunia menyebutkan, produksi sampah padat secara nasional mencapai ton per harinya. Sampah selalu menjadi masalah bagi pemerintah, bahkan diperkirakan sampah setiap harinya di Indonesia ini mencapai 200 ribu ton. Sayangnya tingginya volume sampah itu belum tertangani secara baik oleh pemerintah karena berbagai keterbatasan. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakatnya sendiri untuk mengelolanya. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah 1. Pengertian pencemaran sampah yang termasuk pencemaran? 2. Apa saja sumber-sumber dan jenis-jenis sampah? 3. Apa saja jenis-jenis sampah? 4. Bagaimana cara pengolahan sampah yang padat? 5. Apa pengaruh pada pengolahan sampah terhadap lingkungan hidup? Tujuan Tujuan umum dari makalah ini adalah mampu menjelaskan cara pengolahan sampah yang baik dan tepat serta memberikan solusi bagi penanganan masalah sampah. Sedangkan, tujuan khusus dari makalah ini adalah 1. Menjelaskan definisi sampah, sumber dan pembagian jenis sampahnya. 2. Menjelaskan cara pengolahan sampah pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan. 3. Menjelaskan dampak sampah bagi lingkungan hidup. BAB II PEMBAHASAN Definisi Sampah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan, yang salah satu contohnya adalah sampah. Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra, 2012. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah padat adalah benda atau barang yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah yang terdapat di lingkungan Hasyim, 2010. Ilmu lingkungan biasanya membahas tentang pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan. Prinsip sampah menurut Notoatmodjo 2011 adalah 1. Adanya sesuatu benda atau benda padat 2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia. 3. Benda atau bahan tersebut tidak digunakan kembali. Sumber-Sumber Sampah Menurut Hasyim 2010, Adapun beberapa sumber sampah antara lain Sampah yang berasal dari daerah pemukiman domestic wastes. Sampah yang berasal dari perdagangan commercial wastes. Sampah yang berasal dari jalan raya street sweeping. Sampah yang berasal dari industri industrial wastes. Sampah yang berasal dari daerah pertanian dan perkebunan agricultural wastes. Sampah yang berasal dari daerah pertambangan. Sampah yang berasal dari gedung-gedung atau perkantoran institutional wastes. Sampah yang berasal dari daerah penghancuran gedng-gedung dan pembangunan/pemugaran. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum, pendidikan. Sampah yang berasal dari daerah kehutanan. Sampah yang berasal dari pusat-pusat pengolahan air buangan. Sampah yang berasal dari daerah peternakan dan perikanan. Jenis-Jenis Sampah Sampah padat dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah 1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya. Organik – dapat diurai degradable Merupakan sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, daun, sayur dan buah. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Anorganik – tidak terurai undegradable Merupakan sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol, kaleng, kayu, logam, pecah belah, abu, dll. 2. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar. Mudah terbakar misalnya kertas plastik, daun kering dan kayu. Tidak mudah terbakar misalnya kaleng, besi, gelas, dll. 3. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk. Mudahnya membusuk misalnya sisa makanan, potongan daging, dsb. Sulit membusuk misalnya plastik, karet, kaleng, dsb. 4. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah Chandra, 2012. Garbage, Rubbish, Ashes, Street sweeping, Dead animal, Household refuse, Abondoned vehicle, Demolision waste, Sampah industri, Santage solid dan Sampah khusus. Bagaimana Cara Pengolahan Sampah Padat Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Pemilihan Sampah Pemilihan sampah dilakukan melalui kegiatan pengelompokan sampah sesuai dengan jenis sampahnya. Hal ini telah dilakukan dibeberapa kawasan umum yang telah menyediakan sarana pemilihan dan pewadahan sampah seperti dikawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya. Perlu adanya dukungan dari pemerintah kabupaten/kota. Sarana pemilahan dan pewadahan sampah harus diberi label atau tanda, dibedakan bahan, bentuk atau warna wadah, dan menggunakan wadah yang tertutup. Pengumpulan Sampah Pada tahap pengumpulan sampah, sampah tidak boleh dicampur kembali setelah dilakukan pemilihan dan pewadahan. Jenis sarana yang digunakan untuk melakukan pengumpulan sampah dapat berupa motor sampah, gerobak sampah atau sepeda sampah. Tiap kawasan umum harus menyediakan Tempat Pengumpulan Sampah TPS dan alat pengumpul untuk sampah terpilah. Kriteria TPS adalah Luas TPS sampai dengan 200 m2 Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit 5 lima jenis sampah Jenis pembangunan penampungan sampah bersifat sementara Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan Lokasinya mudah diakses Tidak mencemari lingkungan Penempatan tidak mengganggu estetika dan lalu lintas Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan Pengangkutan Sampah Pengangkutan sampah dari TPS tidak boleh tercampur/dicampur kembali setelah dilakukan pemilahan dan pewadahan. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun, pengangkutannya harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan pengangkutan sampah adalah sebagai berikut Memaksimalkan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan Menggunakan rute pengangkutan sependek mungkin dengan hambatan sekecil mungkin Frekuensi pengangkutan dari TPS dilakukan sesuai dengan jumlah sampah yang ada Ritasi dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas pengangkutan Sarana pengangkutan sampah dapat berupa dump truck/tipper truck, armroll truck, compactor truck, street weeper vehicle dan trailer. Pengangkutan sampah dari TPS dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dengan menyediakan alat angkut sampah, termasuk untuk sampah yang terpilah yang tidak mencemari lingkungan. Pengolahan Sampah Kegiatan pada tahap ini yaitu dilakukan pemadatan, pengomposan, daur ulang materi dan mengubah sampah menjadi sumber energi dengan mempertimbangkan karakteristik sampah, teknologi pengolahan yang ramah lingkungan, keselamatan kerja dan kondisi sosial masyarakat. Pada pengolahan sampah ini, biasanya dilakukan oleh seluruh pelaku, termasuk pengelola kawasan umum dan pemerintah kabupaten/kota dengan menyediakan TPS/TPA sebagai sarana fasilitas pengolahan sampah. Pengaruh Pengolahan Sampah pada Lingkungan Hidup Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti Dampak Terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Rusaknya Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Terjadinya Banjir Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan yang biasanya kering karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau. Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah kesejahteraan. Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya kebersihan lingkungan dan cara mengatasi. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Dampak dyang apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah 1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. 2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. 3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk mengobati orang sakit dan pembiayaan secara tidak langsung tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas. 4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. 5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. BAB III PENUTUP Kesimpulan Sampah adalah suatu masalah yang masih belum bisa teratasi terutama di Indonesia, sampah memiliki berbagai dampak yang sangat berpengaruh dalam berbagai aspek khususnya lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya. Namun jika sampah dapat dimanfaatkan dengan baik, maka akan mengurangi efek sampah bagi lingkungan dan makhluk hidup. Dalam beberapa referensi didapat bahwa sampah dibedakan menjadi beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik dan klasifikasi yang berbeda. Tentunya sampah dibutuhkan pengelolaan sampah yang baik dan tepat agar dapat meminimalisir masalah sampah. Adapun beberapa tahap dalam pengolahan sampah dimulai dari pengumpulan, penganguktan dan pemusnahan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan Untuk mengurangi/meminimalisir produksi sampah maka dapat dilakukan 3R reuse, reduce dan recycle Kelolaan sampah dengan tepat dan baik sehingga dapat mengurangi dampak dari sampah itu sendiri baik dari proses pemilihan pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan dan pemusnahan Sampah dapat kita atasi apabila kita sebagai individu dapat memiliki kesadaran dan motivasi untuk lebih memperhatikan/peduli pada lingkungan, mulailah dari diri sendiri DAFTAR PUSTAKA Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah. Malang PPPGT / VEDC Malang.
LaporanHasil Penelitian Geografi Tentang Sampah Oleh Diposting pada 22/02/2021 Mekanisme pengelolaan sampah di Bank Sampah Jati Asri dengan penerapan extended producer Responsibility yang merupakan strategi yang didisain dalam upaya mengintegrasikan biaya lingkungan ke dalam seluruh proses produksi. Organik adalah proses yang.
Contoh Laporan Hasil Penelitian Geografi dan Cara Membuatnya yang Baik – Apakah kamu pernah diminta membuat laporan hasil penelitian yang bertema geografi? Proses pembuatan laporan tersebut tidak asal-asalan dan perlu memperhatikan struktur serta cara penulisannya. Contoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara PembuatannyaDaftar IsiContoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara PembuatannyaLangkah-Langkah Melakukan Penelitian GeografiStruktur Penulisan Laporan GeografiLangkah-Langkah Menulis Laporan Penelitian Geografi Contoh Laporan Penelitian Geografi Contoh 1 Penelitian Geografi untuk Anak-AnakContoh 2 Penelitian Geografi Konservasi AirPenutup Daftar Isi Contoh Laporan Penelitian Geografi dan Cara Pembuatannya Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Geografi Struktur Penulisan Laporan Geografi Langkah-Langkah Menulis Laporan Penelitian Geografi Contoh Laporan Penelitian Geografi Contoh 1 Penelitian Geografi untuk Anak-Anak Contoh 2 Penelitian Geografi Konservasi Air Penutup kylejglenn Saat kamu membaca contoh publikasi hasil penelitian geografi dari suatu instansi atau perorangan, ternyata di balik laporan yang bagus tersebut proses pembuatannya cukup panjang. Bahkan, dibutuhkan waktu lama agar hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh hasil penelitian geografi yang ada di sekitar biasanya berupa laporan tentang bencana, seperti laporan hasil penelitian geografi tentang pencemaran udara, contoh laporan penelitian geografi tentang tanah longsor, laporan penelitian geografi tentang banjir, dan sebagainya. Ingin membuat laporan penelitian geografi dari penelitian yang kamu lakukan? Simak artikel berikut untuk mengetahui contoh laporan beserta cara pembuatannya. Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Geografi Sebelum mengambil data dan menulis laporan, ada langkah-langkah yang perlu ditempuh saat melakukan penelitian geografi, yaitu Menentukan masalah yang akan diangkat dalam penelitian geografi Membuat rumusan masalah yang akan diteliti Membuat judul penelitian geografi Menentukan tujuan penelitian geografi Membuat variabel penelitian geografi Menulis landasan teori atau dasar teori yang mendukung judul penelitian geografi Mengembangkan kerangka penelitian Membuat hipotesis penelitian geografi Menentukan populasi dan sampel penelitian geografi Menentukan teknik pengambilan sampel dan pengumpulan data penelitian geografi Melakukan pengolahan data yang sudah didapatkan Menganalisis data Menarik kesimpulan Membuat laporan penelitian geografi Struktur Penulisan Laporan Geografi Dalam menulis laporan geografi, perhatikanlah struktur penulisan yang sudah ditetapkan instansi atau lembaga tempatmu berada. Secara umum, struktur penulisan laporan geografi di satu tempat dengan yang lain akan terlihat sama tetapi ada perbedaan berupa pengurangan atau penambahan komponen. Pendahuluan Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian Landasan teori Metode penelitian waktu penelitian, alat dan bahan Pembahasan Penutup kesimpulan dan saran Daftar pustaka Lampiran Ikuti langkah-langkah berikut saat menulis laporan penelitian geografi. Tentukan jenis laporan geografi yang akan dibuat. Buat judul laporan penelitian geografi sesuai penelitian yang kamu lakukan Susun permasalahan geografi yang akan diteliti Buat hipotesis penelitian geografi jika diperlukan Kumpulkan referensi untuk penulisan landasan teori dan pembahasan Buat daftar alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitianmu Jelaskan tahapan penelitian geografi Lakukan penelitian sesuai prosedur yang sudah ditetapkan Catat hasil penelitian Bahas hasil penelitian pada pembahasan secara objektif dan didukung bukti-bukti pada literatur atau referensi yang sudah kamu kumpulkan Buat kesimpulan dan saran terkait penelitian geografi Cantumkan seluruh daftar pustaka yang digunakan dalam proses penulisan laporan Contoh Laporan Penelitian Geografi Sudah paham dengan struktur penulisan dan langkah-langkah membuat laporan penelitian geografi? Simak contoh-contoh laporannya berikut ini agar kamu memiliki gambaran untuk membuat laporan hasil penelitianmu sendiri. Contoh 1 Penelitian Geografi untuk Anak-Anak Laporan Penelitian Geografi Pengamatan Formasi Batuan A. Latar Belakang Terdapat tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan beku terbentuk sebagai hasil dari pendinginan magma lava. Ketika magma mendingin dan mengeras, magma tersebut akan menjadi batu. Batuan sedimen adalah campuran bahan lain yang telah diendapkan kembali dan dipadatkan kembali melalui kompresi dan sementasi. Batuan metamorf adalah jenis batuan yang telah berubah bentuk sebagai akibat dari perubahan panas dan tekanan. B. Tujuan Penelitian Mengidentifikasi jenis pembentukan batuan C. Metode Penelitian Alat dan Bahan Kaca pembesar Berbagai macam batuan yang ditemukan dari lokasi seluas mungkin Pencahayaan yang baik agar dapat melihat jelas Stiker tempel untuk memberi label pada setiap batu Buku catatan Pena Cara Kerja Beri label setiap batu dengan nomor sehingga ketika kamu menemukan batuan, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi batu mana yang akan diidentifikasi. Pilih batu yang sudah diberi label. Lihat batu melalui kaca pembesar. Perhatikan baik-baik kristal dan struktur lain di dalam batu untuk menentukan penggolongan batu Catat informasi yang dapat dilihat dari setiap batu ke dalam buku catatan D. Pembahasan Batuan beku mudah dikenali karena mengandung kristal bersudut. Semakin lama batuan beku mendingin dan mengkristal, semakin besar kristalnya. Batuan sedimen umumnya memiliki tampilan yang lebih berlapis karena jenis batuan yang berbeda yang ditekan bersama. Batuan metamorf dapat terlihat berlapis-lapis, tetapi lapisannya sering kali tidak bersambungan dan cenderung berskala sangat kecil. Batuan akan terlihat seperti satu massa yang menyatu daripada kristal yang terpisah. E. Bahan Diskusi Batu apa yang paling baik digunakan? Dapatkah kamu mengidentifikasi di mana sebaiknya mengambil batu? F. Penutup Kesimpulan Batuan dapat diidentifikasi proses pembuatannya dengan melihat struktur melalui kaca pembesar. Contoh 2 Penelitian Geografi Konservasi Air Laporan Penelitian Geografi Konservasi Air PENDAHULUAN Perhatian manusia terhadap lingkungan sebenarnya sudah dimulai sejak lama, seperti bagaimana lingkungan menyediakan makanan, air, serta berbagai sumber daya lainnya. Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, perhatian yang diberikan pada lingkungan juga semakin besar. Hal tersebut disebabkan banyaknya aktivitas manusia yang memberikan dampak pada lingkungan serta adanya pencemaran air, sehingga diperlukan langkah konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. 40 tahun yang lalu, mempertahankan biodiversitas dimaknai sebagai penyelamatan spesies yang terancam dari kepunahan dan hal tersebut merupakan bagian kecil dari konservasi. Pemahaman mengenai konservasi masih terbatas pada ilmu kehutanan, konservasi air dan tanah, manajemen perikanan dan ijin perburuan, serta berbagai disiplin ilmu yang berkaitan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut Apa definisi konservasi air? Apa saja jenis-jenis pencemaran air? Bagaimana pengaturan hukum sumber daya air dan konservasi air? PEMBAHASAN A. Definisi Konservasi Secara umum, konservasi didefinisikan sebagai pelestarian atau perlindungan. Sedangkan, konservasi air didefinisikan sebagai strategi atau aktivitas untuk mengatur air sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui untuk menjaga kebutuhan manusia akan air di masa depan. Konservasi air tidak dapat terlepas dari konservasi tanah, sehingga sering dikaitkan dengan konservasi air dan tanah. Kegiatan konservasi air akan berdampak pada konservasi tanah, begitu pula sebaliknya Kodoatie & Rustam, 2010. B. Pentingnya Konservasi Air Konservasi air sangat penting bagi kelangsungan kehidupan suatu bangsa, khususnya di daerah yang mengalami kekurangan air, di daerah kering arid dan daerah semi kering sub humid. Konservasi air bertujuan untuk meningkatkan volume air, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta memperbaiki kualitas air sesuai peruntukannya Kodoatie & Rustam, 2010. Manfaat adanya konservasi air adalah berkurangnya bencana alam yang berkaitan dengan air, seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Konservasi air menjaga ketersediaan dan suplai air seiring dengan peningkatan kebutuhan air Kodoatie & Rustam, 2010. C. Pencemaran Air Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya 1. Jenis-jenis Pencemaran Air Darmono 1995 mengemukakan bahwa pencemaran air terdiri atas bermacam-macam jenis, antara lain a. Pencemaran mikroorganisme dalam air Berbagai mikroorganisme penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa dan parasit sering mencemari air. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam air melalui buangan limbah rumah tangga maupun limbah industri. Penyakit yang sering ditemukan seperti penyakit tifus, kolera, dan disentri. b. Pencemaran air oleh bahan anorganik nutrisi tanaman Penggunaaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian meskipun sangat menguntungkan petani, namun dapat mencemari sungai, danau dan lautan. Sumber pencemaran nitrat tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja, karena di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen. c. Pencemar bahan kimia anorganik Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam lainnya seperti timbal Pb, kadmium Cd dan merkuri Hg dalam kadar tinggi dapat menyebabkan menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya. Disamping itu, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan serta merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena bersifat korosif. d. Pencemar bahan kimia organik Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. 2. Sumber Pencemaran Air Menurut Sastrawijaya 2009, sumber pencemaran air dapat dibedakan menjadi sumber domestik rumah tangga dan sumber non domestik. a. Sumber domestik rumah tangga Sumber domestik rumah tangga yaitu dari perkampungan, kota, pasar, jalan, rumah sakit, dan lain sebagainya Sastrawijaya, 2009. b. Sumber non domestik Sumber non domestik yaitu dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sebagainya. Jenis kegiatan industri yang menghasilkan limbah cair antara lain industri pelapisan logam, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri pupuk, industri cat, industri farmasi, industri sabun, dan lain sebagainya Sunu, 2001. 3. Dampak Pencemaran Air Air yang telah tercemar akan menjadi tidak bermanfaat lagi dan berpotensi menjadi penyebab timbulnya penyakit Wardhana, 1995. Bentuk kerugian ini antara lain seperti Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan industri, sebagai contoh air lingkungan yang berminyak tidak dapat lagi digunakan sebagai air proses dalam industri kimia. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan pertanian, seperti irigasi. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan peternakan dalam peranannya sebagai minuman ternak. Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan perikanan, karena air yang tercemar akan mematikan tanaman dan hewan air Wardhana, 1995. 4. Penanggulangan Pencemaran Air Menurut Herlambang 2006, usaha yang dapat dilakukan untuk penanggulangan pencemaran lingkungan, antara lain Pengaturan tata ruang Pembinaan dan penegakan hukum Baku mutu Perlindungan sumber air Monitoring dan evaluasi Kelompok sadar lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat Teknologi pengolahan limbah D. Pengaturan Hukum Sumber Daya Air Hukum yang mengatur mengenai sumber daya air yaitu UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Isi dari undang-undang tersebut adalah bahwa sumber daya air harus dijaga dan digunakan dengan baik, tepat dan benar. PENUTUP Air sebagai salah satu sumber daya alam perlu mendapatkan perhatian karena air memegang peranan vital bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Agar keberadaan dan kualitas air tetap terjaga, diperlukan pengaturan hukum yang tegas dan kerjasama berbagai pihak. Penutup Demikian informasi terkait contoh laporan hasil penelitian geografi dan cara membuatnya yang baik dan benar untuk menjadi referensimu. Masih ada banyak contoh laporan penelitian geografi berbagai tema yang dapat kamu jadikan inspirasi seperti contoh penelitian geografi tentang sampah hingga contoh laporan penelitian geografi tentang fenomena alam. Saat membuat laporan penelitian geografi, jangan lupa memeriksa ejaan, tanda baca, dan pemilihan kalimat agar laporanmu layak dibaca serta bisa menyampaikan hal-hal yang kamu maksud. Dapatkan informasi terkait pembuatan laporan yang lainnya di blog Mamikos. Adanya informasi bagi pelajar hingga mahasiswa akan turut membantu kelancaran studimu. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
. 318 288 442 128 162 193 121 193
laporan hasil penelitian geografi tentang sampah